Senin, 16 Mei 2011

MENEMBUS BATAS

Yohanes 14:12
“Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar daripada itu…”

Referensi: 
Mazmur 132; 2 Korintus 5; 1 Samuel 30-31

5 Maret 2010 adalah hari yang bersejarah dalam hidup Vivek Kundra karena pada tanggal tersebut Presiden Amerika Serikat, Barack Obama secara resmi mengangkatnya sebagai Ketua Bidang Teknologi Informatika (CIO) Gedung Putih. Pada jabatannya tersebut, Vivek bertanggung jawab untuk mengarahkan kebijakan dan membuat rencana investasi strategis teknologi informasi federal serta mengawasi pengeluaran teknologi federal.

Terpilihnya Vivek Kundra sebagai CIO menggantikan Karen Evans bukanlah tanpa sebab. Dalam keterangan persnya, Presiden Obama mengatakan bahwa Vivek Kundra adalah sosok yang kenyang pengalaman di arena teknologi. Kundra juga telah berjanji kepadanya untuk membuat sistem operasi pemerintahan dengan biaya rendah. Pria kelahiran 9 Oktober 1974 itu diyakini akan menjadi CIO yang memainkan peran penting dalam pemerintahan Obama.

Ada dua hal penting yang bisa kita ambil dari berita pengangkatan Kundra sebagai CIO Gedung Putih; Pertama, terpilihnya Kundra mencuatkan harapan bahwa orang muda dan khususnya yang berasal dari negara berkembang tidak kalah pintar atau hebat dengan orang-orang dari benua Eropa dan Amerika yang seringkali dianggap lebih hebat.

Kedua, perkataan Tuhan Yesus, “Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari pada itu…” (Yoh 14:12). Di dalam Tuhan, tidak ada masalah dari mana kita berasal, bagaimana keadaan ekonomi keluarga, atau warna kulit kita. Potensi untuk melakukan hal-hal luar biasa ada pada kita, selama Tuhan bersama kita. Namun, tentu saja semua itu tidak terjadi dalam semalam. Diperlukan kerja keras, ketekunan, komitmen, serta anugerah dari Tuhan untuk kita melakukannya.

Kundra dan Presiden Obama adalah orang yang semula tidaklah diperhitungkan. Namun, akhirnya mereka dapat membuktikan bahwa anggapan sebagian besar orang meleset! Hari ini Tuhan mau mengatakan hal yang sama kepada Anda, “Ini waktunya menembus batas kemustahilan dengan Aku!” Selama Allah beserta dengan kita, tidak ada yang mustahil asalkan kita mau percaya dan melangkah seturut dengan kehendak-Nya. Kita bisa menorehkan tinta emas dalam sejarah keluarga, bahkan di dunia !

Apa yang dianggap tidak mungkin terjadi dalam hidup kita justru bisa terjadi bila kita senantiasa mengandalkan Tuhan dalam segala hal. 

Sumber Renungan Harian

BERTANYA PADA PRIBADI YANG TEPAT


Hakim-hakim 20:27
“Dan orang-orang Israel bertanya kepada Tuhan -- pada waktu itu ada di sana tabut perjanjian Allah.”

Referensi: Mazmur 136; 2 Korintus 9; 1 Tawarikh 8-10

Bulan Maret 2009 lalu, publik Inggris dikejutkan dengan kemenangan dramatis Amir Khan atas sang legenda tinju Meksiko, Marco Antonio Barrera. Petinju asal Inggris ini dinyatakan menang KO setelah wasit menghentikan pertarungan pada ronde kelima. Saat konferensi pers berlangsung, Khan mengungkapkan rahasia keberhasilannya. “Mengejutkan memang. Namun semua terjadi karena saya menuruti nasihat Manny Pacquiao. Cara yang saya gunakan serupa dengan cara Manny menaklukkan Barrera beberapa waktu lalu. Manny benar-benar membuat semuanya lebih mudah. Ia bilang, ‘pukul dan bergerak, pukul dan bergerak.’ Menurut Manny, itulah cara mengalahkan Barrera. Memang bermanfaat mengikuti saran orang yang tepat,” katanya.

Ada pepatah Cina yang berbunyi, “Percakapan pribadi dengan seorang yang bijaksana sama berharganya dengan sebulan mempelajari buku-buku.” Ya, dua cara terbaik untuk menghindari kegagalan adalah bekerja sama dengan orang yang kompeten, dan meminta saran dari mereka yang lebih berpengalaman. Saya pun belajar menerapkannya, ketika bingung harus membuat keputusan atau melakukan sesuatu, saya akan bertanya pada orangtua, abang, atau orang tua, bahkan sampai kakak rohani. Harus diakui, saat mengalami masalah, telinga kita menjadi kurang tajam untuk mendengar suara Tuhan. Partner yang takut akan Tuhanlah yang sangat berperan membantu kita menemukan solusi yang Alkitabiah.

Sudahkah Anda bertanya dan meminta saran kepada pribadi yang tepat ketika persoalan menerpa kehidupan Anda? Renungkanlah!

Saat berhadapan dengan masalah, meminta nasihat dan pertimbangan orang-orang tepat yang ada di sekitar Anda adalah kunci terbaik untuk keluar dari sana.

Rabu, 20 April 2011

APAKAH BENAR SABAR ITU MENGUNTUNGKAN

Orang yang sabar melebihi seorang pahlawan, orang yang menguasai dirinya melebihi orang yang merebut kota” (Amsal 16:32).

PENGANTAR
Sabar? Sabar sepertinya memberi indikator kalah, menurut pandangan sementara orang. Kata sabar ini bisa menjengkelkan bagi yang tidak menyukai dan melawannya. Karena, sabar mengekang jiwa dan membakar emosi, yang bila tidak diledakkan akan menggetirkan diri. Betapa tidak, pada sisi lain, orang yang sabar sering dianggap kalah, rendah, tidak memiliki kekuatan dan seterusnya. Karena itu, sabar itu adalah hal yang memalukan. Inilah dia. Sabar sudah diberikan arti yang “keliru dan sumbang.” Mengapa? Sabar telah diberi bobot negatif, pesimis dan permisif.
Sabar telah menjadi negatif karena menunjukkan sikap orang lemah. Sabar memberi indikasi adanya gaya pesimistis. Sabar, katanya, membuat orang pesimis dan berkata, “inilah saya, saya tidak berdaya melawan,” pikir sementara orang. Sabar diartikan secara permisif, yaitu gaya “kesera-sera what will be will be” karena saya sudah begini, mau apa lagi. Melawan akan tetap kalah juga, jadi sabar saja, jangan buat apa-apa, katanya. Apakah sabar berarti seperti ini?  Namun, dari posisi yang benar, ternyata sabar memiliki keunggulan hebat. Mengapa demikian? Sabar sesungguhnya adalah dasar bagi sikap, sifat, dan kebiasaan hebat yang proaktif yang menghasilkan secara positif. Ingatlah ini: “Sabar itu sober! Sabar itu subur! Sabar itu Zabur! Dan sabar itu shalom!” Apa pula maknanya ini? Marilah kita mulai dengan mencerna makna sabar yang sesungguhnya dan implikasinya bagi keteguhan diri serta keberhasilan dalam hidup serta kepemimpinan.

MAKNA SABAR YANG PAS. Sabar dan orang sabar dalam Amsal 16:32  Alkitab LAI edisi BIS, dilukiskan dengan pernyataan berikut, “Tidak cepat marah, lebih baik dari pada mempunyai kuasa; menguasai diri lebih baik dari pada menaklukkan kota.” Di sini sabar diartikan sebagai “tidak cepat marah” yang padanannya ialah “menguasai diri.” Makna dari “sabar” terlihat jelas di sini, yaitu sikap tidak cepat marah dengan menguasai diri. Di sini sabar menjelaskan bahwa si penyabar menempatkan kehendak baik (good will), dan pikiran sehat (healthy rationality) di atas emosi.  Sabar menjelaskan bahwa si penyabar berkemauan baik yang ditempatkannya di atas segala yang lain. Ia juga menempatkan pikiran sehat di atas apa pun, sehingga ia tidak membiarkan emosinya mengambil kendali dalam bersikap (menentukan sikap atau menyikapi) apa pun sebagai respon atau reaksi atas aksi atau stimulus yang datang dari luar. Si penyabar dengan menempatkan kehendak baik dan pikiran sehat di atas emosi maka ia terbukti dapat menguasai diri. Di sini emosi diberi tempat yang pas sebagai pendukung kehendak dan pikiran. Perhatikanlah, bahwa “orang yang tidak sabar sebenarnya hanya membiarkan emosinya berada di atas kehendak dan pikiran sehat,” sehingga responnya menjadi emosional.

Dengan respon emosional ini kehendak dan pikirannya dipaksakan untuk menuruti kemauan emosi, maka jadilah “marah” alias “tidak sabaran” kata orang. Sabar dalam artian ini menegaskan adanya kehendak baik, kemauan baik, pikiran sehat untuk menyikapi stimulus (yang dipersepsikan negatif) yang datang dari luar, sehingga sabar dianggap lebih baik dari kekuatan atau kuasa. Sabar menjelaskan tentang kadar penguasan diri yang tinggi serta teguh. Sabar menjelaskan adanya sikap menolak menerapkan kekuatan tanpa kemauan baik. Menerapkan kekuatan atau kuasa tanpa kemauan baik akan terlihat sebagai arogan dengan gaya mendominasi yang egoistis. Sabar adalah sikap menempatkan kemauan baik di atas emosi, dimana emosi berperan mengedepankan kehendak baik yang berapi-api, bukan sikap amarah yang emosional.  Sabar itu benar, baik, indah dan kuat.

SABAR ITU SOBER. Sabar itu sober. Apa artinya ini? Sabar berati sober, dimana si penyabar sedang menggunakan pikiran jernih, “sober mind.” Sabar yang sober ini bukan saja memberikan tempat kepada pikiran sehat di atas emosi, tetapi menjernihkan pikiran dan menggunakan kejernihan itu untuk memandang dan memaknai stimulus yang datang dari luar, sebelum memberikan reaksi. Sabar yang sober akan membuat si penyabar bersikap empati yang objektif yang olehnya ia akan terlihat sebagai “orang berpengertian.” Penyabar sejati, dapat membuktikan diri sebagai orang berhikmat, dengan sober. Sabar dalam artian ini ialah “berpikir jernih” sebagai dasar untuk melakukan sesuatu tindakan (reaksi).  Sabar yang sober ini terlihat dalam Amsal 15:22b yang menegaskan, “Rancangan gagal kalau tidak ada pertimbangan.” Jadi sabar yang sober, adalah jawaban bagi tindakan yang positif dan berhasil. Sabar itu sober, dimana penyabar adalah “pendengar yang bijaksana yang lambat berkata-kata dan lambat marah.” Ia sabar yang dibuktikan dengan pikiran jernih, sikap dan tindakan yang benar serta membawa kebaikan (Yakobus 1:19).

SABAR ITU SUBUR. Sabar itu subur. Apa maksud dari pernyataan ini? Sabar itu subur mengimplikasikan akan dampak positif dari kesabaran. Sikap sabar mendemonstrasikan kebiasaan benar dan baik pada satu sisi, dimana kebiasaan benar yang baik tentu dilandasi karakter benar dan baik yang bersumber dari nilai etika serta moral yang benar. Sabar menjelaskan bahwa si penyabar berakal budi atau berbudi luhur (Yesaya 32:8), yang dinyatakan dalam sikap dan tindakan yang lemah lembut (Yakobus 3:13-18). Kebenaran tentang sabar yang subur ini disetir dalam Amsal 16:21 yang menegaskan, “Orang yang bijak hati disebut berpengertian” (TB) atau “Orang yang bijaksana dikenal dari pikirannya yang tajam” (BIS), sehingga ia dapat mengendalikan diri dan “berbicara manis lebih dapat meyakinkan” (TB) atau ia membutikan diri sebagai “memiliki cara bicaranya yang menarik, membuat kata-katanya makin menguntungkan” (BIS). Sabar yang subur ini ternyata membawa keuntungan dan kemanfaatan ganda. Pada satu sisi, si penyabar membutikan diri sebagai orang bijak, dan pada sisi lain ia terbukti memelihara hatinya dari yang jahat (Amsal 4:23). Di sini, melalui kesabaran ini, ia menyelamatkan dirinya serta hubungannya dengan orang lain (stimulan) dalam situasi seburuk apa pun. Sabar yang subur ini ternyata membawa kemanfaatan positif dan keuntungan besar.

SABAR ITU ZABUR. Sabar itu zabur mengandaikan bahwa sabar membuat orang dapat bersyukur atau bermazmur dalam segala sesuatu untuk semua kondisi. Sabar dalam kaitan ini menjelaskan bahwa si penyabar yang mengendalikan emosinya, juga mengendalikan kata-katanya, yang olehnya ia membuktikan bahwa ia adalah “orang beribadah yang sejati” (Yakobus 1:26). Orang sabar menggunakan mulutnya untuk “memuji TUHAN” (I Tesalonika 5:16-18). Karena ia mengerti bahwa “Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebajikan kepadanya” (Roma 8:28), sehingga ia tidak terpancing untuk bereaksi negatif atas stimulus dari luar, seperti kata-kata dan tidandakan seseorang kepadanya yang negatif dan menyakitkan sekali pun. Dengan sikap sabar seperti ini orang sabar “memelihara nyawanya dengan menjaga mulutnya” (Amsal 13:3, 6). Orang yang sabar menyadari bahwa “Perkataan yang diucapkan tepat pada waktunya adalah seperti buah apel emas di pinggan perak” (Amsal 25:11). Sedangkan, orang yang tidak sabar dan tidak sabaran hanya mengucapkan kata-kata yang menghancurkan bagaikan “tikaman pedang” (Amsal 12:18). Sabar menempatkan si penyabar sebagai manusia bijak yang selalu menggunakan kata-katanya untuk memuliakan Allah dan meneguhkan sesama, karena itu sabar itu zabur.

SABAR ITU SHALOM. Sabar itu shalom. Apa artinya ini? Sabar itu shalom, karena dengan bersikap sabar, si penyabar sedang membuktikan bahwa “ia adalah pengasih sejati” yang mengasihi dan membawa shalom. Si penyabar mengasihi karena ia mengerti bahwa “kasih itu sabar” (I Korintus 13:4a). Ia sabar karena ia menyadari bahwa ia dikasihi Allah, ia diampuni Allah (Kolose 3:12) sehingga ia mengalami damai sejahtera dalam hati, roh,  jiwanya. Dengan jamahan kasih TUHAN ini, si penyabar telah berdamai dengan Allah (Roma 5:9-11) dan menikmati shalom. Dengan kekuatan kasih itulah si penyabar memiliki kemampuan untuk mengampuni sesamanya, seperti ia telah diampuni oleh Allah (Banding: Matius 18:21-22, 23-35). Dengan sikap dan tindakan mengampuni seperti  ini si penyabar sedang menebar kedamaian bagi setiap orang yang ada di sekitarnya. Kualitas hidup baru yang dibangun di atas kasih Allah ini menyebabkan si penyabar mampu membuktikan kinerja yang berkualitas, karena ia dapat melakukan segala sesuatu sama seperti kepada Allah (Kolose 3:17, 23). Si penyabar sabar, karena sabar itu shalom!

IMPLIKASI:
Anda tentu telah meilhat apa dan bagaimana memaknai serta menikati keuntungan dengan sabar serta mencitrakan diri sebagai penyabar sejati. Lihatlah kebenaran tentang sabar yang dapat meneguhkan, seperti  dibawah ini:
  • Sabar mengandaikan adanya kekuatan pengendalian diri yang teguh, sehingga si penyabar bersikap proaktif positif yang konsisten. Sabar membuat ia mampu untuk tidak melukai dan tidak terluka.
  • Sabar menunjukkan adanya kualitas penguasaan pikiran yang terus dipertahankan sejernih-jernihnya, sehingga si penyabar akan selalu berpikir positif, sebagai dasar untuk berkata, bersikap dan bertindak positif. Ia akan terbukti selalu altruistik dengan adanya sikap sabar.
  • Sabar memberikan kekuatan kepada si penyabar untuk membuktikan diri sebagai berbudi luhur yang olehnya ia akan berpikir luhur, berkata luhur dan bertindak luhur. Ia akan selalu membangun.
  • Sabar memberikan kuasa yang meneguhkan si penyabar sehingga ia mampu untuk bersikap teguh dalam menghadapi kondisi nyata. Sabar meneguhkan si penyabar sehingga ia mampu bersyukur kepada Allah serta menjadi berkat bagi sesama dalam segala kondisi. Ia akan selalu rohani dan manusiawi.
  • Sabar mengaruniakan damai sejati kepada si penyabar yang olehnya ia menikmati shalom serta mampu menjadi alat perdamaian kepada sesama dalam hidup keseharian serta kerja. Sabar yang membawa damai ini akhirnya akan membawa hasil yang positif dan penuh berkat secara langgeng dalam kehidupan pribadi mau pun kepemimpinan. Ia akan selalu membawa berkat dan memberkati.

Praktekanlah, maka Anda akan tajub oleh khasiat sabar. Selamat membuktikan diri sebagai “pemimpin yang sabar” yang merupakan karakteristik pemimpin besar, demi keberhasilan hidup dan kepemimpinan!!!



Dr. Yakob Tomatala

Kesaksian dan kisah hidup Nick Vujicic

Kesaksian dan kisah nyata Nick

"Kondisi Tubuh Saya Adalah Karunia"

Nick Vujicic adalah seorang pria asal Australia yang mempunyai kondisi tubuh cacat. Dia tidak mempunyai kedua tangan dan kaki yang utuh. Kaki sebelah kirinya pendek sekali, nyaris hanya dari mata kaki sampai telapak kaki. Bagaimana Nick dapat menerima kondisi tubuhnya ini dan bagaimana dia menjalani kehidupannya? Simak wawancara SOLUSI dengan Nick Vujicic berikut ini.

Host: Suatu saat dalam hidup anda, pasti pernah kecewa pada Tuhan. Pernahkah anda berpikir untuk bunuh diri?

Nick: Waktu saya berusia 12 tahun, saya berniat untuk bunuh diri. Saya memang pergi ke sekolah, tapi hidup saya tidak ada di sekolah. Saya melihat diri saya tidak layak lagi untuk hidup… dan saya begitu menyesali keadaan diri saya… Tapi yang saya harapkan saat itu seseorang datang dan berkata semuanya akan baik-baik saja. Masalahnya jika orang mengatakan hal itu, maka saya akan katakan, “Bagaimana bisa, kamu tidak tahu pahitnya hidup dan masa depan saya. Yang membuat saya senang adalah memiliki orang tua dan saudara yang sangat mendukung saya. Saya selalu terbuka dengan mereka tentang hidup dan perjuangan saya.

Host: Apakah anda pernah protes kepada Tuhan?

Nick: Tentu saja, khususnya pada saat saya berusia 7 sampai 9 tahun. Saya tumbuh di keluarga Kristen, semua orang berkata bahwa tuhan itu Kasih. Setiap orang berkata bahwa Tuhan baik selamanya dan untuk selamanya Tuhan baik. Tapi saya tidak bisa mengatakan itu. Saya tidak dapat melihat kasih Tuhan dalam hidup saya karena rasa sakit dan penderitaan yang saya alami. Saya tidak mengerti kenapa ini bisa terjadi atas diri saya. Rupanya Tuhan tahu kalau saya akan dilahirkan seperti ini dan saya pikir kalau Dia mengasihi saya, seperti kepada yang lainnya, kenapa Dia membiarkan saya dilahirkan seperti ini… dan juga, kalau Dia dapat melakukan segala sesuatu, mengasihi dan memperdulikan saya, lalu mengapa Dia tidak memberikan saya tangan dan kaki secara mujizat?

Untuk beberapa tahun saya marah pada Tuhan, tidak bicara kepadaNya dan tidak mau melakukan apapun untukNya, sebab dalam setiap keadaan membuat saya bertanya dimanakah Tuhan? Apakah Dia itu benar-benar ada? Apakah Dia mendengar doa kita? Pertanyaan-pertanyaan ini yang selalu terlintas dalam benak saya.

Host: Kapan anda bisa menerima diri anda apa adanya?

Nick: Waktu saya berusia 8 tahun, saya mengalami depresi yang sangat berat. Dipenuhi oleh kemarahan saya terhadap Tuhan, membuat saya ingin menyerah dari hidup ini. Saya selalu bergantung pada orang lain, bahkan untuk mengambil segelas airpun saya tidak mampu. Jadi daripada saya membebani orang lain, lebih baik saya akhiri saja hidup saya. Saya tidak menemukan arti dan tujuan hidup saya…

Seperti tertulis dalam kitab suci, bahwa Tuhan memiliki harapan dan masa depan untuk kita, tapi saya sama sekali tidak meemukan harapan dan masa depan bagi hidup saya. Jadi seringkali saya tidak mengerti bagaimana saya bisa menikah, berkeluarga, hidup sepeti orang normal dan yang lainnya… dan sekalipun menikah, bagaimana saya bisa memegang tangan istri saya? Hal-hal inilah yang terjadi atas diri saya. Namun perubaan datng saat umur saya 13 tahun.

Tadinya saya berpikir bahwa saya adalah satu-satunya orang di dunia ini yang memiliki ketidakmampuan seperti ini. Lalu ibu saya menunjukkan sebuah koran yang memuat artikel tentang seseorang yang mampu mengatasi ketidakmampuannya sendiri. Dan itu membuka pikiran saya, bahwa mungkin saya bukan satu-satunya orang yang menderita. Saya mulai melihat ini sebagai berkat, dan saya melihat hidup saya bukan setengah kosong melainkan setengah penuh. Saya tidak tahu berapa penuh, tapi saya melihat kekurangan ini sebagai karunia.

Host: Pernahkah anda berpikir untuk menikah?

Nick: Tentu saja

Host: Menurut anda, mengapa orang mudah menyerah? Apa harapan anda jika mereka saat ini melihat anda?

Nick: Saya di sini bukan untuk memotivasi karena itu bersifat sementara, saya di sini untuk memberikan inspirasi, karena inspirasi itu bersifat kekal. Dan saya ingin orang mengingat saya waktu mereka melalui masa yang sukar. Saya ingin orang melihat hidup saya sebagai contoh dari kasih karunia Tuhan, supaya semua orang tahu bahwa saya memiliki harapan hanya di dalam Yesus Kristus.

Bagi anda yang ingin mendapatkan DVD kisah nyata dari Nick Vujicic, anda dapat membelinya di situs http://www.%20lifewithoutlimbs.org/

“Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan, dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan. Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.” (Roma 5:3-5)

KATA-KATA BIJAK

Kumpulan kata-kata hikmat, kata-kata penghiburan

Jarak paling jauh antara masalah dengan solusi hanyalah sejauh lutut dengan lantai. Orang yang berlutut pada Tuhan bisa berdiri untuk melakukan apapun !

Iman yang kecil bilang: Tuhan bisa melakukannya.
Iman yang besar bilang: Tuhan akan melakukannya.
Tapi iman yang dahsyat bilang: Sudah dilakukan!

If GOD leads you to the edge of cliff, trust HIM fully. One or two things will happen, either HE will catch you when you fall, or HE will teach you how to fly

Hidup bisa memberi kita 100 alasan buat menangis, tapi Tuhan memberi kita 1000 alasan untuk tersenyum.

Cinta bisa buat orang bahagia; uang bisa buat dunia berputar; tapi sahabat... ah, itu yang buat hidup lebih hidup.

God is too wise that He created friends without "price tags" coz if He did, I can't afford to buy a luxalary expensive friend like "U"

Penyesalan sehari bila masak nasi menjadi bubur, penyesalan sebulan bila salah potong rambut, penyesalan setahun bila tidak lulus, penyesalan seumur hidup bila salah pilih pasangan hidup, penyesalan selamanya bila salah pilih JURU SELAMAT. Maka janganlah pindah ke iman yang lain selain Tuhan Yesus.

Sejauh mana engkau mau Tuhan campur tangan dalam hidupmu, maka sejauh itulah Dia akan campur tangan dalam hidupmu...

Seorang Sahabat Menaruh Kasih Setiap waktu dan menjadi Saudara dalam Kesukaran.

Tuhan selalu ngasih harapan pada yang ngga menyerah, mujizat pada yang percaya dan Dia nggak ninggalin mereka yang berjalan bersamaNya.

Ukuran bagi Allah sudah jelas, jika anda tidak memiliki hutang, anda lebih kaya dari orang yang memiliki hutang,Titik.

Allah adalah seperti seorang pandai besi yang sedang membuat pedang.
pedangnya adalah kita

Di dalam hidup ini kita akan banyak menemui kegagalan karena itulah yang namanya hidup...
Namun, dari kegagalan itu kita dapat belajar terus untuk meperoleh keberhasilan...
Orang yang gagal adalah orang yang takut dan tidak pernah mencoba untuk melakukan segala sesuatu karena takut akan kegagalan itu sendiri...


KEPEMIMPINAN KRISTEN (CHRISTIAN LEADERSHIP)


Oleh Sarmedi Purba

... apa definisi seorang pemimpin itu? Definisi yang paling tepat ialah seseorang yang mempunyai pengikut-pengikut dalam situasi tertentu.

Tujuan utama adanya gerakan mahasiswa Kristen (Student Christian Movement) adalah untuk mendidik pemimpin kristiani yang mampu memimpin jemaat dan memimpin masyarakat. Syarat yang diharapkan dimiliki oleh seorang pemimpin Kristen adalah pemimpin yang baik (kredibel, kapabel dengan integritas yang tinggi), mempunyai visi (teologia) yang jelas dan berorientasi ke gereja (church oriented).
Karena itulah GMKI itu disebut anak kandung gereja, walaupun sering kejadian bahwa gereja itu kurang peduli terhadap anaknya yang satu ini, karena banyak anak-anaknya yang lain menuntut bagiannya, misalnya pemuda gereja, wanita gereja, guru-guru, penginjil, sintua, dll. Belum lagi masalah internal yang menguras tenaga dan waktu sehingga GMKI didegradasi menjadi anak tiri.

Leadership: meyakinkan dan mengajak orang lain tentang visi dan tujuan yang akan dicapai. Untuk itu dibutuhkan seorang leader yang mampu mendengarkan, menganalisa masalah dan mengintevensi (memberikan pendapat). Ini membutuhuhkan latihan yang terus menerus, memakai metode trial and error.
Tanggung jawab tentang kepemimpinan Kristen bukan hanya pada pribadi lepas pribadi, tetapi merupakan tanggung jawab persekutuan, dalam hal ini gerakan mahasiswa Kristen. Inilah inti bahasan mengapa maper ini diadakan.

Kepemimpinan Kristen bukan hal yang teoritis dan abstrak, tetapi sesuatu yang nyata, karena sudah ada referensinya, yaitu pemimpin-pemimpin Kristen selama ini, dalam gereja, poliitk, khususnya kader-kader GMKI, misalnya: Johannes Leimena, TB Simatupang, Radius Prawiro, Peter Sumbung, belakangan ini Benny Pasaribu, Marim Purba, RE Siahaan, Ojak Naibaho.

Aset organisasi adalah pemimpin yang baik dan budaya organisasi yang sudah mendarah daging. Budaya organisasi misalnya: budaya mengundurkan diri, budaya malu, budaya menghormati keputusan rapat, budaya menghormati senior, dll.
Setiap orang percaya harus memiliki integritas iman yang baik. Artinya jika ia percaya kepada Allah, maka ia harus memiliki sikap dan tindakan yang sesuai dengan imannya itu.
Allah menghendaki agar ada keterpaduan antara hati yang percaya dan mulut yang mengaku (integritas alkitabiah-integritas iman)
Integritas diri: do what you say (tidak munafik)
Integritas pelayanan: mengerjakan tugas yang dibebankan, dengan keyakinan akan dibimbing Rohulkudus.

KONGRES PEMIMPIN KRISTEN 2009 di Jerman:
Kongres menuntut orang Kristen pada posisi pimpinan dan pengusaha mengambilalih tanggungjawab kemasyarakatan. Pada tempat kerja seorang pimpinan Kristen dituntut menerapkan etika dan misi kristiani. Mereka merumuskan nilai-nilai Kristiani yang sudah melembaga dan memberikan sumbangan besar dalam perkembangan Eropa.

Peter Drucker:
Pemimpin tahu akan 4 hal (P.Drucker: The Leader of the Future, ELEX MEDIA COMPUTINDO):

1. Ada pengikut
2. Menggugah pengikutnya untuk hal-hal yang besar
3. Memberi teladan
4. Kepemimpinan bukan jabatan melainkan tanggung jawab.

Cara kerja:
  1. Apa yang perlu dikerjakan (jangan mulai dari partisipasi anggota tetapi dari kegiatan yang attraktif untuk anggota).
  2. Apa yang dibuat untuk menjadikan adanya perbedaan? Jangan mengcopy saja apa yang orang lain buat.
  3. Apa misi organisasi
  4. Toleran terhadap perbedaan
  5. Tidak takut akan kelebihan rekan sekerja tetapi menyukainya.

Godaan:
 

1. Kesombongan
Ujian mengenai hal dibelakangkan.
Ujian tentang bagaimana reaksi kita apabila orang lain lebih
diutamakan daripada kita.
 
2. Ujian kejujuran.

Ujian tentang bagaimana perasaan kita jika orang lain, terutama
lawan-lawan kita, mengatakan hal yang sebenarnya mengenai kita?

3. Ujian kritik.
Ujian tentang bagaimana sikap kita terhadap sebuah kritikan. Apakah
kritikan tersebut akan menimbulkan kebencian dan kemarahan, ataukah
menyebabkan kita segera membenarkan diri sendiri, bahkan segera
membalas mengkritik?

fatal
Pantang: menceritakan mengenai diri sendiri
Harus pandai mengapresiasi orang lain secara jujur, sekecil apapun prestasi orang lain itu. Karena itu janganlah iri (sirik) kalau orang lain yang kualifikasinya sama, mendapat pujian (sifat-sifat ini kelihatan pada Obama, kesempatan untuk memnyimaknya kalau pidato), berbeda dengan Mc Cain yang menceritakan andalan pengalamannya menangani berbagai masalah internasional.

Kalau bersalah, mengaku saja, jalani prosedurnya. Tidak mencak-mencak menmbela yang tidak benar. Kalau ada jabatan, mundur saja. Mundur bukan karena sudah pasti salah, tetapi kalau jabatan dipegang terus, akan merugikan institusi yang dipimpin dan merugikan pendukung-pendukungnya, misalnya partai pendukung.

Prinsip: visinya dilaksanakan, tidak soal siapa yang melaksanakannya (bukan orangnya, tetapi tujuannya).

Menerima keputusan yang dilakukan secara demokratis, yaitu sistem demokrasi yang disepakati. Kalau keputusan terbanyak, harus dihormati.

Prinsip: tidak ada orang yang “unchangeable” atau bah Jerman: “unersetztlich”. Setiap kedudukan harus bisa diganti orangnya. Adalah arogansi, kalau seorang pemimpin merasa hanya dia yang bisa melaksanakan tugas itu (mis. Pemimpin orba).
“Manager yang baik mencari penggantinya pada hari pertama memegang jabatannya.”

Pemimpin yang baik adalah pribadi yang dapat menguasai emosinya. Keberhasilan tidak pernah karena karya 1 orang,tetapi bekat kerjasama banyak orang dan diberkati oleh sumber keberhasilan itu sendiri, Sang Pencipta. Belajarlah memberikan apresiasi secara jujur untuk setiap karya orang lain, termasuk lawan politik anda. Ini akan dihargai orang lain. Di lain pihak pemimpin harus menguasai emosinya menghadapi kekalahan, kegagalan atau kematian sekalipun.


MENTOR-KONSELOR: PEMIMPIN ARIF MEMERLUKAN PENDAMPING BIJAK


 Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran” (Amsal 17:17)

PENGANTAR

Anda tentu telah mendengar kata “mentor” dan “mentoring.” Apa sesungguhnya makna dari istilah-istilah ini? Istilah mentor, diangkat dari nama diri sahabat karib Odyseus[1] dan Telemachus, yang namanya Mentor yang dimaknakan sebagai “a wise friend” (sahabat yang bijak) dan “faithful counselor” (konselor yang setia). Berdasarkan pemaknaan dasar kata mentor inilah, maka dapat dikatakan bahwa mentoring adalah “proses membangun persahabatan yang diwujudkan di atas sikap bijak, setia dan dapat dipercaya sebagai dasar untuk memberikan pendampingan, konseling atau pembimbingan.” Berlandaskan konsep ini, mentor haruslah seseorang yang dapat membuktikan diri sebagai sahabat yang arif dan setia, yang dinyatakan melalui pembuktian diri sebagai “dapat dipercaya.” Dari perspektif ini, seorang mentor yang adalah sahabat yang bijak dan setia yang membuktikan diri sebagai dapat dipercaya sajalah yang bisa menjalankan perannya sebagai konselor yang baik. Dalam memahami sejauh mana seseorang pemimpin memerlukan seorang mentor yang pada gilirannya pemimpin dimaksud akan menjadi mentor kelak, simaklah uraian berikut:



1.      MENTOR YANG KONSELOR.
Dari awal haruslah ditegaskan bahwa seorang konselor bukanlah seorang mentor, karena konselor tidak harus membuktikan diri sebagai seorang sahabat. Konselor tentu haruslah bijaksana dan dapat dipercaya, tetapi konselor tidak harus menjadi seorang sahabat dari konseli (caunselee). Dalam hubungan dengan tugasnya, seorang konselor hanya memberikan nasehat yang diperlukan oleh konseli dan membatunya menemukan solusi dalam proses konseling. Hubungan konselor dan konseli ini dapat saja berakhir sesudah sesi-sesi pelayanan yang ditentukan. Mentor pada sisi lain adalah sahabat sejati, yang berjalan seiring sejalan. Di sini, menjadi mentor menuntut adanya komitmen kuat untuk membangun persahabatan sejati, disertai tanggung jawab pembuktian diri sebagai arif dan dapat dipercaya. Mentor tidaklah harus merupakan seorang model pribadi sempurna, tetapi ia haruslah seorang pribadi yang bijaksana, setia dan dapat dipercaya serta dapat diandalkan oleh mentori (mentoree). Pembuktian diri inilah yang merupakan landasan bagi seorang mentor untuk menjalankan perannya memberikan bimbingan atau konseling yang dibutuhkan oleh mentori. Konselor dan mentor dapat menjalankan tugas konseling, tetapi konselor hanya menolong memberikan solusi kepada konseli dan menolong konseli menemukan solusi. Sedangkan, mentor bertanggung jawab untuk membimbing dengan berjalan beriringan sepanjang perjalanan hidup mentori. Mentor dalam hal ini harus berperan sebagai seorang sahabat yang bijaksana dan dapat dipercaya yang selalu siap memberikan pendampingan melalui konseling dan nasehat-nasehat lainnya sebagai upaya untuk membesarkan mentori.[2]
2.      MENTOR SEBAGAI PENDAMPING BIJAK DAN SETIA YANG DAPAT DIPERCAYA.
Seorang mentor, pertama-tama, harus membuktikan diri sebagai pemimpin rohani (Galatia 6:1-10) dan sahabat yang bijaksana dan setia (Amsal 1:17). Kemudian, kebijaksanaan dan kesetiaan dari sang mentor ini harus dibuktikan dengan menjadi sahabat yang dapat dipercaya (II Timotius 2:2). Dalam mewujudkan semua ini, mentor harus membangun dirinya di dalam kasih yang berpengertian. Hubungan mentor dan mentori selanjutnya diwujudkan dengan membangun hubungan responsif berlandaskan kasih yang dilandasi etika yang benar sebagai orang-orang arif di dalam TUHAN (Efesus 5:15-21). Mentor harus membuktikan bahwa ia memiliki kepeduliaan bagi keteguhan dan keberhasilan mentori. Untuk semua ini, mentor harus konsisten membuktikan diri sebagai memiliki karakteristik khas seorang sahabat yang arif dan orang kepercayaan yang peduli terhadap mentori. Dalam kaitan ini, mentor perlu memahami tugas penting yang harus dilakonkannya. Tugas mentor ini melewati sekedar menolong memberikan solusi kepada mentori atas masalah yang dihadapinya. Mentor harus mendampingi mentori untuk berjalan seiring sejalan. Dalam membuktikan tanggung jawab ini, mentor harus meneguhkan karakteristik yang diwujudkan melalui sikap-sikap berikut:

·         Pertama, Mentor harus membangun kadar empati teguh yang olehnya ia dapat mendengarkan debaran hati dari mentori dari hatinya sendiri. Kekuatan empati memberikan kemampuan bagi mentor untuk mengerti mentori dengan mendalam dari lubuk hatinya.
·         Kedua, Mentor harus meneguhkan kemauan baik untuk berbagi hati dengan mentori. Berbagi hati menjelaskan tentang adanya kemauan baik untuk berbagi sumber kekuatan antara lain, pengetahuan, pengalaman, emosi, keyakian, harapan, rasa aman, serta hal lain secara lebih mendalam.
·         Ketiga, Mentor harus membangun kegairahan untuk bersikap persuasif guna memberikan keyakinan dan peneguhan kepada mentori. Sikap mentor yang persuasif ini menolong mentori untuk meyakini apa yang diperjuangkan dalam kehidupannya, sehingga mentori bersikap bertujuan serta tegar menghadapi dan menyikapi tantangan kehidupan dalam sepanjang perjalanan hidupnya.
·         Keempat, Mentor harus mempertahankan kerinduan kuat untuk mendampingi mentori dalam doa, yang memberikan rasa kekuatan kebersamaan sepenanggungan. Dengan berdoa dan berdoa bersama, ada kekuatan yang saling meneguhkan sehingga mentor dan mentori dapat maju bersama-sama.
·         Kelima, Mentor harus memberikan perhatian penuh dengan sikap rela berkorban mendewasakan dan memandirikan mentori. Sikap berkorban ini bertujuan untuk menopang dan membangun mentori menjadi pribadi teguh, tegar dan matang serta mandiri untuk menyiarahi perjalanan hidup secara berhasil ke depan.

 3.      MENTOR DAN MENTORI DALAM KEPEMIMPINAN.
Dalam kepemimpinan, mentor adalah pemimpin dan mentori adalah pemimpin baru yang dilahirkan dan dibesarkan oleh mentor. Mentor dan mentori yang membangun hubungan mereka di atas kasih, kebijaksanaan, kesetiaan dan kepercayaan, memberikan kekuatan kepada keduanya untuk saling menyokong dalam perjalanan hidup yang ditempuh secara bersama. Mentor dapat berperan sebagai “sahabat, tetua, pembimbing, orang tua, senior dan nara sumber, serta konselor” yang membimbing, mendampingi dan memberikan rasa kepastian bagi mentori untuk memandang ke depan menjalani kehidupannya dengan penuh kepastian. Di sini pemimpin sebagai mentor berperan untuk membesarkan mentori, sehingga pada akhirnya mentori membuktikan diri sebagai pemimpin yang andal dan dapat dipercaya yang dapat meneruskan estafet kepemimpinan. Menengok balik akan uraian di atas, dapat dikatakan bahwa peran  pemimpin khususnya pemimpin Kristen sebagai mentor terdahap mentori yang adalah the rising leader harus dipastikan guna mewujudkan kepemimpinan yang kuat. Upaya ini dapat disikapi oleh pemimpin dengan sikap konsisten yang adalah antara lain:

·         Pertama, Pemimpin harus meneguhkan diri sebagai mentor, yaitu pemimpin yang secara terencana dan sengaja melahirkan dan membesarkan pemimpin baru. Pemimpin sejati yang adalah mentor harus melahirkan dan membesarkan pemimpin baru melalui proses mentoring, yang olehnya pemimpin baru dapat berkembang menjadi teguh, matang, dewasa, dan andal dalam kehidupan dan kepemimpinannya, sehingga ia dapat mengambil tanggung jawab kepemimpinan yang lebih besar.
·         Kedua, Pemimpin sebagai mentor harus membuktikan diri sebagai pribadi yang bijak dan setia yang memiliki etika moral mulia sehingga ia dapat dipercaya sebagai sahabat akrab yang baik, yang dapat diandalkan setiap waktu. Melalui pembuktian diri ini, mentor memperoleh kepercayaan dari mentori untuk masuk ke dalam kehidupannya guna memberikan bimbingan yang meneguhkan mentori menjadi pemimpin andal, yang bijak serta tegar menghadapi dan menjawab tantangan kehidupan dan kepemimpinan.
·         Ketiga, Pemimpin sebagai mentor harus mendampingi dan berperan sebagai sahabat, orang tua, senior, pelatih, pengarah, peneguh dan nara sumber yang membimbing serta menolong mentori untuk disiapkan menghadapi kenyataan hidup sekarang ini sebagai seorang pribadi dan sebagai seorang pemimpin yang sedang berkembang memasuki masa depan berpengharapan.
·         Keempat, Pemimpin sebagai mentor haruslah terfokus kepada menyiapkan mentori menjadi pemimpin andal untuk masa depan. Pemimpin sebagai mentor dalam hal ini haruslah berperan sebagai jembatan untuk mengantar mentori menjadi pemimpin masa depan tangguh yang mampu mengambil tanggung jawab dan peran kepemimpinan serta memimpim dengan lebih berhasil.
·         Kelima, Pemimpin sebagai mentor pada gilirannya harus meneguhkan mentori untuk menjadi mentor baru yang dapat mementori pemimpin baru lainnya pada masa depan yang harus dilakukan secara bersinambung, yang memastikan akan adanya pemimpin-pemimpin andal berikutnya yang terus bermunculan secara suksesif untuk silih berganti mengambil peran kepemimpinan dan memimpin dengan berhasil di masa-masa yang akan datang.

RAMPUNGAN
Melihat uraian sebelumnya tentang Mentor, mentoring dan mentori, dapat dikatakan bahwa peran mentor sangat diperlukan dalam mengembangkan pemimpin baru menjadi kompeten untuk mengambil tanggung jawab kepemimpinan masa depan. Karena itu, pemimpin sejati seharusnya membuktikan kesejatiannya dengan berperan sebagai mentor untuk terlibat dalam melahirkan dan membesarkan pemimpin baru. Melalui kesadaran dan peran mentor ini, pemimpin membuktikan tanggung jawabnya menyiapkan pemimpin baru untuk mengambil tanggung jawab dan peran kepemimpinan masa depan. Dengan mengambil peran sebagai mentor ini, para pemimpin sejati telah menjawab tantangan berikut:

1.              Ada tersedianya pemimpin-pemimpin baru andal yang dapat meneruskan estafet kepemimpinan organisasi memasuki masa depan.
2.              Adanya upaya pembinaan yang melekat yang menjamin bahwa para pemimpin mentor sedang melengkapi generasi pemimpin baru secara bertanggung jawab untuk melanjutkan kepemimpinan organisasi pada masa-masa yang akan datang.
3.              Dengan mengambil peran seperti ini, para pemimpin mentor menyiapkan suatu model pembimbingan dan pembinaan yang terbaik bagi pengembangan dan pelengkapan serta penyiapan pemimpin baru yang dapat berperan menjawab tantangan kepemimpinan sekaran ini dan di masa yang akan datang.

Selamat membuktikan diri sebagai pemimpin mentor yang adalah sahabat arif yang penuh kasih serta kepedulian. Sebagai mentor, pemimpin arif melahirkan dan membesarkan pemimpin baru, mentori., dengan pendampingan sepanjang jalan, guna menyiapkan pemimpin yang andal untuk masa depan, sepasti “Gajah melahirkan gajah dan membesarkan gajah menjadi gajah besar.” TUHAN Allah kiranya memberkati dengan limpahnya. Terimakasih.

Sumber : Motivator, Dr. Yakob Tomatala